This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label kristiani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kristiani. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Juni 2012

Pembawa Damai

Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana. 
Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia. (2 Korintus 2:12-13)
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)

 Aku mempunyai dua orang sahabat dekat, joe dan cika. Dalam persahabatan itu, aku dapat merasakan pengaruh yang berbeda dari mereka. Jika joe datang, suasana sering "memanas" karena biasanya ia akan datang dengan berita-berita yang membuat hati panas. Ia suka menceritakan keburukan dan kelemahan orang lain dari sisi pandangnya yang hampir negatif. Beberapa kali dia menyampaikan pandangan negatif tentang aku, dan aku tidak yakin betul berita itu 100% benar. Tatkala aku memberikan respon berupa emosi yang negatif terhadap satu berita, wajah joe terlihat senang. Beberapa kali aku menegur joe, namun sepertiny asulit baginya untuk lepas dari karakter yang tidak baik itu. Cika mempunyai kebiasaan yang bertolak belakang dengan joe. Cika cakap memberi kata-kata sejuk yang mengalir dalam kelembutan, kendati aku berada dalam kondisi yang meluap. Cika selalu berusaha menciptakan suasana damai dengan nasihat singkatnya yang ampuh, "Ya, sudahlah mungkin dia tidak sengaja," atau "Barangkali ia tidak bermaksud seperti itu." Orang percaya seharusnya selalu menciptakan suasana yang damai.
Titus punya karunia menasihati, ia adalah seorang konselor, "peace maker" yang handal. Ketika Titus diutus ke korintus dimana emosi jemaat sedang bergejolak karena nasihat dan kecaman paulus yang disampaikannya melalui surat, dengan pertolongan Roh Kudus dan kepiawaiannya sebagai seorang konselor, Titus mampu membuat orang-orang yang disana menerima isi surat dengan lapang dada. Bahkan, mereka yang bersalah menyesali perbuatan mereka dan bertobat. Ketika Paulus bertemu Titus di Makedonia, dia pernah dengan sukacita karena anak rohaninya itu membawa kabar baik dari Korintus. Titus adalah anak rohani Paulus yang yang bisa diandalkan untuk sebuah perdamaian. Bahkan ketika kami tiba di Makedonia, kami tidak beroleh ketenangan bagi tubuh kami. Di mana-mana kami mengalami kesusahan: dari luar pertengkaran dan dari dalam ketakutan. Tetapi Allah, yang menghiburkan orang yang rendah hati, telah menghiburkan kami dengan kedatangan Titus. (2 KOR 7:5-6). W.D.Thomas berkata, " Kita dapat beranggapann bahwa tanpa melemahkan kecaman Paulus, Titus berargumen dengan terampil dan bijaksana di hadapan orang-orang Korintus." Oleh kasih Tuhan yang ada didalam Paulus dan Titus, orang percaya di Korintus telah memperlihatkan kemajuan dalam hal ketaatan dan ketertiban hidup mereka.
Kasih Kristus akan memampukan kita menjadi pembawa damai dimanapun kita berada. Ketika orang yang jatuh dalam dosa sedang dalam tekanan besar dari berbagai pihak, seharusnya kita hadir dengan pola pandang Kristus yang selalu mengasihi orang berdosa. Kita tidak ikut-ikutan menghakimi dia dengan kemarahan yang meluap-luap, ttapi dengan perkataan benar yang lembut, yang membawanya kepada pertobatan, seperti yang dilakukan Kristus terhadap perempuan yang kedapatan berzinah, di dalam (Yoh 8:2-11) Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."  
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?". Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
AMIN
DOA
Tuhan, oleh kasihMu jadikan kami konselor yang menciptakan damai dan pertobatan dimanapun kami berada. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa amin.

KEDAMAIAN TIDAK TERCIPTA DENGAN SENDIRINYA, HARUS DIUSAHAKAN DENGAN MEMBAWA DAMAI KRISTUS.

Sumber: Manna Sorgawi

Senin, 19 Maret 2012

Firman Tuhan Membuat Kita Sehat

Taurat Tuhan tu sempurna, menyegarkan jiwa, perturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman (Mazmur 19:8).
Jadi, Iman itu timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus (Roma 10:17).
 


Membaca Alkitab secara Teratur bukan hanya baik bagi jiwa, tetapi juga bagi tubuh jasmani kita. Sehubungan dengan hal ini, Dr.Jeffrey Leven dan Dr.David Larsen melakukan penelitian terhadap lebih dari 500 orang selama berbulan-bulan. Riset panjang ini menghasilkan kesimpulan bahwa mereka yang membaca Alkitab secara teratur cenderung mempunyai tekanan darah lebih rendah dan tingkat depresi lebih rendah, lebih sedikit menderita jantung, jarang yang kecanduan obat maupun alkohol, jarang yang mengalami perpecahan dalam perkawinan, kesehatannya juga jauh lebih baik dari mereka yang tidak membaca Alkitab. Hasil riset ini mereka publikasikan di Washington Times pada 30 juli 1996. Mmembaca Alkitab secara teratur berarti memberi makan bergizi kepada jiwa kita secara teratur, sehingga kesehatan jiwa kita terjaga. Jiwa yang sehat akan membuat hati kita bebas dari rasa gelisah, cemas dan stress.
Firman Tuhan itu manis bagi jiwa kita, karena sejak semula Tuhan sudah merancang bahwa makanan utama bagi jiwa manusia adalah rangkaian menu yang ada di dalam firmanNya: Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN (Ulangan 8:3). Tatkala manusia tidak menikmati menu yang ada di firmanNya, sangat mungkin memengaruhi kesehatan jiwa dan tubuhnya.
Membaca firman Tuhan secara teratur adalah salah satu bentuk disiplin rohani yang akan membuat hidup kita bertumbuh, sebagaimana iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. Tatkala kita mendisiplinkan diri untuk membaca firman Tuhan secara teratur setiap hari, hati kita akan mengalami perubahan. Firman Tuhan yang hidup akan mengubah pola pikir kita yang pada umumnya dikuasai oleh kedagingan, sehingga kita lebih memilih hidup dipimpin oleh keinginan Roh. Keinginan Roh akan membawa kita menghasilkan buah Roh, yaitu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Keinginan Roh akan menyegarkan jiwa serta tubuh kita. Dan orang yang menghidupi buah Roh tentu akan hidup dalam kesehatan yang prima karena jiwa yang kuat menghasilkan tubuh sehat.
Berkomitmenlah mengadakan waktu secara teratur untuk membaca friman Tuhan, dan bukan mencari waktu yang kosong karena kita sulit sekali menemukan waktu yang lowong. Bangunlah setengah jam lebih awal dari biasanya untuk kita bersaat teduh. Pakai waktu itu untuk membaca Firman Tuhan dan berdoa. Hari-hari yang kita lalui akan menjadi berbeda jika kita mengawali hari itu bersama Tuhan.
AMIN
Doa:
Tuhan, aku mau mendisiplinkan diri untuk mencintai firmanMu karena hanya firmanMu yang bisa membuatku hidup seperti yang Kau inginkan. Dalam nama Tuhan Yesus Amin.

Asupan firman Tuhan setiap hari akan menyeimbangkan pertumbuhan tubuh,jiwa, dan Roh kita.

Sabtu, 17 Desember 2011

KedatanganNya Mengubahkan

1Yohanes 10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Ibrani 3:15

Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",

Tetangga sebelah rumahku adalah seorang wanita lanjut usia yang bertubuh sangat pendek. Nenek ini selalu memakai tongkat kemana pun ia pergi. Sang nenek datang dari meksiko setelah suaminya meninggal, tetapi sebagian besar tetangga tidak tertarik untuk bergaul dekat dengannya. Bukan karena usianya sudah sangat tua, tetapi juga karena ia tidak bisa berbahasa inggris, dan selalu mengenakan pakaian compang camping. Melihat kesendiriannya, ibu selalu memasak makan malam lebih dan menyuruh adik perempuanku untuk mengantarkan makanan tersebut ke rumah sang nenek. Walaupun gorden jendelanya selalu terbuka lebar dan ia selalu menatap kami melalui jendela tersebut, namun ia tidak akan pernah membuka pintunya untuk mengambil langsung makanan dari saudara perempuanku. Akhirnya adikku hanya mengetok pintu dan meninggalkan saja makanan itu di depan pintu. Dari tempat tersembunyi kami mengintip dia mengambil makanan tersebut dan membawanya ke dalam rumah.
Keesokan harinya kami akan mendengar dia mengetok pintu rumah kami, tetapi dia selalu buru-buru pergi dengan meninggalkan setumpuk tortilla buatannya yang masih hangat. Tortilla adalah sejenis makanan semacam roti pipih yang tidak beragi. Lama-kelamaan, hal itu menjadi kebiasaan. Kami mengirimkan makan malam, dan ia akan memberikan tortilla hangat bagi kami. Meskipun ia menghindar untuk berbicara dengan kami, namun kami tahu bahwa ia senang dengan keluarga kami dan berterima kasih atas apa yang kami lakukan terhadapnya.
Di hari Natal seusai keluarga kami membaca Lukas 2 dan bersiap-siap untuk menyantap hidangan Natal, aku mendengar bel pintu berdering. Aku tidak menyangka itu nenek sebelah, karena biasanya dia mengetok pintu. Ketika aku membuka pintu, aku melihat tubuh pendek berwajah keriput, ompong dan tersenyum lebar. Ia membawa sepiring tamales sambil mengucapkan selamat Natal dengan bahasa inggris yang tidak jelas. Baru kali itu ia berani bertatap muka dengan kami dan berbicara walaupun hanya mengucapkan selamat Natal. Aku melihat raut wajah bahagia di wajahnya di hari Natal ini.
Saat itu aku menyadari bahwa kedatangan Yesus sudah seharusnya membawa sukacita bagi semua orang karena Ia datang untuk semua orang. Tidak hanya bagi orang kaya dan terhormat, tetapi juga bagi mereka yang miskin dan diremehkan oleh dunia. Ia datang bagi mereka yang dikelilingi para sahabat dan keluarga, maupun bagi yanng kesepian dan tidak punya siapa-siapa. Ia juga datang  bagi mereka yang sedang menikmati kebahagiaan hidup, maupun bagi orang-orang yanng berbeban berat. Yesus datang untuk membawa perubahan hidup bagi manusia. Ia ingin agar kita hidup dalam kelimpahan kasih karuniaNya. Karena itu, hari ini jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu (Ibr 3:15).

DOA
Tuhan Yesus, aku sangat berterima kasih karena kedatanganMu ke dalam dunia mengubahkan hidupku dan hidup semua orang yang menerimaMu. Amin

Jika Yesus tidak datang ke dunia, maka penderitaan dan air mata tidak akan pernah berakhir.

Sumber : Manna Sorgawi

Jumat, 25 November 2011

Tetaplah Bersukacita

Bersukacita




Filipi 3:4-9
"Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi"
"Disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,"
"Tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat."
"Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus." 
"Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," 
"Dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan."


Kitab Filipi dikenal sebagai "The Book Of Joy" atau "Kitab Sukacita", padahal Rasul Paulus menulis kitab ini ketika ia sedang berada di dalam penjara. Kebanyakan orang yang dipenjara tanpa berbuat kejahatan seperti Rasul Paulus, akan merasa teraniaya, marah, jengkel, dan mempertanyakan dimana letak keadilan, tetapi tidak demikian dengan dia. Rasul Paulus tahu bahwa ketidakadilan yang dialami karena pengenalannya akan Kristus, merupakan sebuah keuntungan. Rasul yang setia ini mengajarkan agar umat Tuhan tetap bersukacita walau dalam penderitaan, lelah melayani, ketika membangun persahabatan, dan saat menerima berkat Tuhan.


Mengapa dibanyak bagian Alkitab mengajarkan kita untuk selalu bersukacita? Menurut penelitian, jika seseorang marah, cemas, takut, tertekan, maka otaknya segera mengeluarkan noradrenalin, yaitu hormon yang sangat beracun. Diantara racun alami, hormon ini menempati urutan ke-2 yang paling berbahaya setelah bisa ular. Racun ini membuat seseorang sakit, cepat tua, bahkan cepat meninggal. Sebaliknya, jika seseorang menghadapi segala sesuatu secara positif maka otaknya akan mengeluarkan hormon betaendorfin. Hormon kebahagiaan ini berkhasiat memperkuat daya tahan tubuh, menjaga sel otak teteap muda, melawan penuaan, menurunkan agresivitas dalam relasi antar manusia, meningkatkan semangat, daya tahan dan kreativitas diri.


Alkitab selalu menekankan kita untuk bersukacita dalam segala keadaan karena Alkitab adalah firman dari Pencipta kita. Pencipta kita tahu bagian mana dari diri kita yang harus dikembangkan dan mana yang harus diminimalisasi. Itulah sebabnya firman Tuhan memerintahkan kita untuk tetap bersukacita. Sukacita yang dimaksudkan disini bukan sekadar berpikir positif, dimana kekuatan pikiran manusia mnejadi ukurannya. Berpikir positif punya batasan, tetapi sukacita didalam Tuhan melebihi batas-batas manusiawi. Dasar sukacita yang alkitabiah ialah: Kita sadar dan yakin akan adanya jaminan yang besar dari Tuhan yang empunya alam semesta. Jaminan ini memampukan kita senantiasa bersukacita menjalani hidup.


Apa masalahnya yang sedang kita hadapi saat ini, yang mencoba mengusir sukacita dari hati dan pikiran kita? Apakah masalah itu lebih besar dari jaminan kemenangan yang dijanjikan Tuhan Yesus? Jika kita menghadapi masalh besar bersama Tuhan Yesus yang luar biasa, tentu kita akan cakap menyelesaikannya. Jangan fokus pada masalah yang besar itu, sambil terus mencari solusi bangunlah hubungan yang karib denganNya. Hubungan yang karib dengan Tuhan Yesus akan membangkitkan sukacita dan antusiasme didalam diri kita.


Bangkit dan peganglah kuat-kuat janji kemenangan yang diberikan Tuhan Yesus, karena didalam Dia pasti ada jalan keluar...!


-AMIN-

Doa
Tuhan, aku akan bangkit untuk meraih kemenangan yang besar. Biarlah Roh KudusMu memampukanku untuk tetap bersukacita. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin

Bukan karena hidup bahagia maka kita bersukacita, tapi karena kita bersukacitalah hidup kita menjadi bahagia.

Sumber: Manna Sorgawi

Selasa, 15 November 2011

Pengampunan & Kasih Karunia

Lukas 7:42-43

Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?" 
Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." 




Ramon Alvarez ditangkap pada bulan Juli 2010 karena sebuah kejahatan pembunuhan yang dilakukannya 12 tahun yang lalu (Juni 1998). Diberitakan didalam surat kabar Register, 1 Feb 2011 (USA) bahwa ia tidak menunjukan sikap seorang pembunuh karena ia menjalani kehidupan yang baik dengan dua orang anak, seorang pekerja yang keras, seorang pemimpin, dan tenaga sukarela digereja bagi anak-anak muda bermasalah, menjadikan rumahnya sebagai tempat Pemahaman Alkitab dan ia seorang yang setia menghadiri Gereja bersama keluarganya. Bukankah ini kisah yang menyedihkan seolah-olah kita ingin berkata, "Tidakkah kehidupan baru yang dia jalani saat ini dapat dipertimbangkan untuk memaafkan kesalahannya 12 tahun yang lalu?" Ramon telah mengalami kelahiran baru didalam Kristus, namun demikian kehidupan baru ini tidak dapat melepaskan dirinya dari tanggung jawab atas sisi gelap kehidupannya dimasa lalu. Dunia selalu meminta pertanggungjawaban atas semua kesalahan yang kita lakukan.

Marilah kita Bersyukur kisah ini mengingatkan kita kembali akan kebesaran Kasih dan Pengampunan Tuhan, dimana melalui kelahiran baru kita didalam Kristus membuat Tuhan melempar jauh dan melupakan segala pelanggaran dan dosa-dosa kita. Bahkan ia tidak memperlakukan kita setimpal dengan pelanggaran kita. Roma 5:20, "Dimana dosa bertambah banyak disana Kasih karunia menjadi berlimpah-limpah." jika demikian, ini menyatakan bolehkah kita bertekun didalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Ayat ini menyatakan sebuah kebenaran Tuhan bahwa tidak ada dosa yang terlalu berat yang tidak dapat diampuni dan tidak ada dosa yang berwarna terlalu pekat yang tidak dapat dijadikan putih oleh Tuhan. Kasih Karunia Tuhan selalu cukup bagi pengampunan segala planggaran dan dosa-dosa kita. Oleh karena itu hendaklah kita menyadari bahwa perpaduan antara Pengampunan dan Kasih Karunia Tuhan seharusnya melahirkan Kasih yang dalam didalam diri kita sehingga kita tidak membiarkan diri kita bertekun lagi didalam dosa. Seperti sebuah pertanyaan yang disampaikan Yesus kepada Simon Petrus, "Siapakah diantara mereka (yang berhutang 500 dinar dan 50 dinar) yang akan terlebih mengasihi dia (yang menghapuskan hutang)?" Kita pun pasti akan menjawab hal yang sama dengan Petrus bahwa yang berhutang jauh lebih banyaklah yang akan sangat bersyukur dan mengasihi dia lebih sungguh.


Marilah kita menempatkan diri kita pada posisi yang berhutang 500 dinar kepada Tuhan dan bukan 50 dinar, sehingga kita selalu  menghargai Kasih Pengampunan Tuhan. Kita tidak lagi mengulang segala pelanggaran ditahun-tahun yang lalu, tetapi memijakkan kaki pada rel yang akan membawa kita terus bertambah mengasihi Tuhan. Karena Kasih kepada Tuhan menghindarkan kita dari semua kejahatan, sebaliknya Kasih yang dingin adalah pangkal semua pelanggaran. Jadikanlahpengampuna Tuhan melahirkan keKristenan yang hidup.   -AMIN-


Doa: Terima kasih Tuhan buat anugerahMu dengan mengampuni segala dosa-dosaku. Biarlah pengampunanMu itu membuatku semakin mengasihiMu. Dalam nama Yesus. Amin

Pengampunan dari Tuhan bukan alasan untuk melakukan dosa tetapi untuk mengasihiNya dengan segenap hati
Sumber : Manna Sorgawi November 2011

Jumat, 28 Oktober 2011

Kunci Pemulihan Rohani

                       
  2 Korintus 7:1
Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.

Ibarat sebuah perjalanan, kehidupan rohani kita kadang-kadang mengalami ‘kelelahan' juga. Pada saat-saat seperti itu, tidak jarang kita mengalami stagnasi, atau bahkan kemunduran rohani. Kita merasa seolah-olah Tuhan jauh dan tidak menolong. Pekerjaan yang kita lakukan mendadak tak terkendali. Doa-doa kita seperti menghantam tembok. Tiba-tiba saja saudara-saudara seiman juga bersembunyi entah di mana. Lalu kita jatuh ke dalam dosa dan kerohanian kita dicemari dosa itu.

Dalam Perjanjian Lama orang mentahirkan diri dengan perbuatan-perbuatan lahiriah. Misalnya menghindari bersentuhan dengan orang lain, melaksanakan pantangan untuk tidak makan makanan tertentu, dan berbagai kegiatan ritual lainnya.

Menurut nats yang kita baca di atas, keterlibatan kita dalam mengambil keputusan sangat berperan dalam pemulihan rohani kita. Selama ini kita sering menyalahkan orang lain, bahkan Tuhan, jika kita berada di dalam keterpurukan rohani. Rekan-rekan kerja kita sering menjadi tumpuan kekesalan ketika kekeringan rohani itu datang.

Seorang hamba Tuhan berkata bahwa kunci pemulihan dan kebangunan rohani adalah ketika kita masuk kamar, mengunci pintu dan mulai berdoa secara pribadi. Tanpa bermaksud mengabaikan peran orang lain, selama ini kita mungkin selalu bergantung pada orang lain agar ‘mengeluarkan' kita dari krisis rohani. Tetapi tanpa didasari oleh komitmen dan keputusan pribadi, rasanya mustahil jika pemulihan rohani akan terjadi.

Tanpa komitmen dan keputusan pribadi, maka mustahil pemulihan rohani akan terjadi.

 -AMIN-

Sumber:  http://renungan-harian-kita.blogspot.com/
                                                                             

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More